Hidup itu tidak selamanya,jadikan hidupmu berarti untuk orang lain

Hidup itu tidak selamanya,jadikan hidupmu berarti untuk orang lain

Rabu, 22 Desember 2010

Mom I Love U


Kau lah Ibu ku

jantung hatiku

kasih sayangmu tak kan pernah terganti


Mom,maafkan keslahan aku yang selama ini selalu datang, walau sebenarnya ku sendiri tak mau menyakiti hatimu, aku tak bisa berucap dan diam terpaku,perjuanganmu saat membawa aku didalam alam rahim sungguh tak bisa diganti, kau berusaha untuk merawat aku hingga di usia 9 bulan 10 hari, kau perjuangan sekuat tenaga dan nyawamu untuk melahirkan aku.

Mom di hari spesialmu aku tak bisa memberikan sesuatu yang berkesan buatmu,aku hanya bisa berikan untaian doa semoga kau selalu hadir menemaniku sepanjang waktu walau hidup itu tak selamanya, aku hanya bisa memberikan senyuman yang indah dan berucap terima kasih banyak.

Mom maaf maaf maff,aku banyak salah,aku banyak lupa,seharusnya diusia senjamu aku bisa memberikan kebahagian yang lebih, maafkan aku,,,,,,,,,,,,,

Doa tulus darimu semoga menjadi berkah dan karunia buat aku,,,,,

Mom I love u


Ku pandangi kau malam ini waktu kau terlelap tidur,ingin rasanya ku peluk erat dan kubelai, mengingatkan aku pada waktu itu yang kau peluk dan kau belai hingga aku terlelap tidur.

Malam ini ditemani rintik hujan , raut wajahmu tak kan bisa kulupakan, senyumanmu indah

Hatimu selembut kapas yang putih jernih

Ku berdiri disudut pintu , terus pandangi wajahmu, maafkan aku mom

Sinar wajahmu yang selalu menerangi langkah ku,,,,,,


Tak kuasa aku menatap wajahnya

semoga Allah selalu melindungi mu

Ya Allah Ya Rabb izinkan aku untk selalu bersama ibuku hingga ajal menjemput kami

Maafkan kesalahan beliau,panjangkan umurnya,sehatkan raga dan jiwanya

Ya Rabb berilah rezki yang banyak untuknya

Ya Rabb izikan aku untuk membahagiakan ibuku sebelum ajal menjemputku

masukan kedalan syurgaMU Ya Allah

Ya Rabb luruskan jalan menuju Ridhamu,bimbinglah untuk selalu dekat denganMu

Ya Rabb matika kami dalam keadaan Khusnul Khatimah,,,,,

jadiakan kami pengisi taman-taman syurgamu,,,,,,,

amin.


"MOm selamat hari Ibu semoga kau selalu ada buatku"


Kau Lah ibuku

pelipur hatiku

maafkan aku yang tak menjagamu


Kamis, 16 Desember 2010

In memoriam 41th, Soe Hoek Gie & Idhan Lubis, Mahameru, Gn. Semeru 16 Des 1969 - 16 Des 2010


In memoriam 41th, Soe Hoek Gie & Idhan Lubis, Mahameru, Gn. Semeru 16 Des 1969 - 16 Des 2010
Yang mencintai udara jernih
Yang mencintai terbang burung-burung
Yang mencintai keleluasaan & kebebasan
Yang mencintai bumi.
Mereka mendaki ke puncak gunung-gunung
Mereka terngadah & dan berkata, kesana-lah Soe Hoek Gie & Idhan Lubis pergi
Kembali ke pangkuan bintang-bintang
Sementara bunga-bunga negeri ini tersebar sekali lagi
Sementara sapu tangan menahan tangis
Sementara Desember menabur gerimis

CAHAYA BULAN

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih seperti dahulu
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap
Sambil membenarkan letak leher kemejaku
Kabut tipis pun turun pelan-pelan dilembah kasih
Lembah Mandalawangi
Kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin
Apakah engkau masih membelaiku semesra dahulu
Ketika kudekap kau dekaplah lebih mesra, lebih dekat
Apakah engkau masih akan berkata
Dengar detak jantungku
Kita begitu berbeda dalam semua kecuali dalam cinta

(sebuah puisi cahaya bulan dalam film GIE)
ini yang membuat kerinduan ku pada alam apakah bisa kembali seperti semula
hingga tak da orang lagi yang merusak agar tetap indah tuk selamannyaBottom of Form

“akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
...sambil membenarkan letak leher kemejaku”

(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)

“apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat”

(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi, kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya. kau dan aku berbicara. tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)

“apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta?”

(haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram. wajah2 yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti. seperti kabut pagi itu)

“manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru”